Hutan Bersalju di Jepang – Jepang ialah sebuah negara Kepulauan yang terletak di Benua Asia bagian Timur (Asia Timur). Sebagai Negara Kepulauan, Jepang mempunyai sekitar 6.852 pulau besar maupun kecil. Pulau-pulau utama Jepang diantaranya ialah Pulau Hokkaido, Pulau Honshu, Pulau Shikoku dan Pulau Kyushu. Jepang juga adalah salah satu negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu sekitar 29.751 km2. Pulau Honshu adalah pulau Terbesar di Jepang. Ibukota Jepang yaitu Kota Tokyo terletak di Pulau Honshu ini.

Pada saat ini, Jepang adalah Negara yang menduduki urutan ketiga sebagai Negara dengan Ekonomi terbesar setelah Amerika Serikat dan China (Tiongkok). Pendapatan Domestik Bruto atau PDB Nomimal Jepang ialah US$ 5,443 triliun dengan Pendapatan Per Kapita sebesar US$42.900,-. Akan tetapi saat ini Jepang juga mengalami permasalahan penurunan jumlah penduduk, angka kelahiran Jepang hanya mencapai 7,5 bayi per 1000 penduduk sedangkan angka kematiannya ialah 9,9 kematian per 1000 penduduk. Dengan demikian tingkat pertumbuhan penduduk Jepang ialah Negatif yaitu sekitar -0,24% (data tahun 2018). premium303

Jepang yang dijuluki dengan nama negara Matahari Terbit ini menganut sistem pemerintahaan Monarki Konstitusional Parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kepala negara adalah seorang Kaisar sedangkan kepala pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri yang biasanya ialah pemimpin partai atau koalisi politik terbesar di Parlemen. Masa Jabatan Perdana Menteri Jepang ialah 4 tahun.

Secara geografis, Jepang yang tidak ada perbatasan darat dengan negara lain ini terletak di antara 30° LU – 47° LU dan 128° BT – 146° BT. Sebelah Timur Kepulauan Jepang adalah Benua Asia (Korea Selatan, Korea Utara, Tiongkok dan Rusia) sedangkan di sebelah Baratnya adalah Samudra Pasifik.

Hutan Bersalju di Jepang

Musim dingin di Jepang tersisa satu bulan ke depan dan berganti pada musim semi. Artinya, Sakura akan kembali bermekaran dan juga melukiskan keindahan penjuru Negeri Matahari Terbit. Ada beberapa destinasi lain dari yang lain untuk menghabiskan libur musim dingin, kemana?

Bagi sebagian orang, libur musim dingin identik dengan salju. Tapi perlu diperhatikan, tidak semua tempat di Jepang turun salju. Namun, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kota atau tempat yang anda kunjungi di Jepang turun salju atau tidak.

Tips dan trik ini dibagikan kepada saya oleh Yoshiko Tomiyama, seorang pemandu lepas, yang mengantarkan saya berkeliling Rute Bintang Tiga (Three Star Route/Road), sejak 10 hingga 20 Januari. Rute Bintang Tiga tersebut disematkan oleh Michelin Green Guide, sebuah perusahaan ternama yang memberikan panduan wisata populer dunia.

Kembali ke soal mengenali wilayah yang turun salju, Yoshi menuturkan terdapat tiga cara mengenali daerah itu akan diselimuti salju atau tidak. Contohnya saja Tokyo, Osaka, atau Fukuoka terbilang jarang turun salju. Anda dapat melihat lampu merah di jalanan, bagaimana pemerintah setempat mendesain lampu merah di sana, vertikal atau horizontal.

“Kalau horizontal kalau salju turun dan ternyata buat berat tiang dikhawatirkan roboh, selain dapat menutup lampu-lampu. Kalau vertikal salju akan cepat turun dan tidak menumpuk di atas lampu penanda jalan,” kata Yoshi dalam perjalanan.

Cara kedua ialah dengan melihat tongkat-tongkat elastis di tepian jalan. Tongkat-tongkat itu berfungsi untuk memberikan penanda kepada para pengguna jalan agar mengetahui batas jalan raya. Tongkat tersebut setinggi sekitar 2,5 meter.

“Karena salju menutupi jalan raya jadi tongkat-tongkat itu jadi penanda apakah jalanan berbelok, lurus, atau ada tepian jurang,” tutur Yoshi.

Cara terakhir adalah melihat atap rumah warga. Bila di atap rumah terdapat semacam pembatas agar salju dapat segera mencair dan tidak menumpuk.

Nah, tanpa berpanjang lebar saya akan memberi referensi spot wisata Rute Bintang Tiga Jepang yang diselimuti salju sementara anda menunggu Sakura bermunculan di Maret mendatang.

Rute pertama yang saya kunjungi ialah Resort Taman Nasional Kyukamura Norikura-Kogen. Wilayah tersebut termasuk dalam Perfektur Nagano. Saya berangkat dari Matsumoto yang berjarak sekitar 50 kilometer.

Pada saat saya tiba di Norikura, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, rintik salju mulai turun. Beberapa pemain ski tampak asyik mondar-mandir ke puncak untuk berseluncur pada atas salju. Bagi Anda yang tak punya peralatan ski dan ingin berseluncur, anda dapat menyewa di beberapa tempat penyewaan. Mulai dari setelan celana dan jaket khusus, sarung tangan, papan salju, tongkat, bahkan sepatu khusus untuk bermain ski.

Selain bermain ski, Anda juga bisa menyewa perlengkapan khusus untuk berjalan di salju. Saya memilih opsi kedua, berjalan di salju. Dengan pilihan ini Anda bisa mengambil rute untuk menjelajah hutan di Norikura dengan jalur jelajah sekitar 5 kilometer.

Pada pertengahan penjelajahan, Anda bisa beristirahat sambil menikmati air terjun Zengoronotaki yang membeku menjadi es. Beberapa orang pemanjat tebing terlihat tengah berlatih untuk menaiki es yang membeku ke puncak aliran dengan peralatan lengkap.

Adapun peralatan yang diperlukan adalah satu setel celana dan jaket, sarung tangan, sepatu khusus salju (snow shoe), dan dua tongkat penyangga selama perjalanan. Total harga untuk penyewaan semua peralatan itu untuk setengah hari yaitu 7000 yen atau Rp 910 ribu dalam kurs 1 yen sama dengan Rp 130.

Rute yang dijelajah cukup menantang. Selain naik turun tangga yang licin dan memerlukan skil bisa saja beruang atau serigala muncul.

“Tapi tidak perlu khawatir, kalau siang mereka biasanya beristirahat,” kata Yoshi.

Bukan omong kosong. Jejak-jejak hewan buas itu dapat terlihat di atas salju. Terlihat bagaimana jejak kelinci yang diduga berlari dan terhenti dan diduga diterkam serigala. Jejak serigala pun terlihat dengan berjalan menyilang. Ada juga kentongan berbahan besi yang dapat digunakan untuk mengusir hewan buas tersebut.

Hutan Bersalju di Jepang 1

Tiga jam menjelajah hutan, saya memutuskan untuk menjelajah permainan salju lainnya. Pilihan selanjutnya adalah di Resort Ski Hirayu yang terletak di Perfektur Gifu. Di sini pilihannya ialah bermain ski atau berseluncur dengan alat yang disewakan.

Tentu saja saya tidak bermain ski, karena bukan ahli dalam permainan atau olahraga tersebut. Pun bila belajar tentunya akan memakan waktu lama, sementara saya perlu menjelajah tempat eksotis lainnya. Saya memilih sledge dengan alat yang terbuat dari plastik. Untuk alat ini Anda dapat menyewa di resort lengkap dengan celana dan jaket khusus seharga 1.000 yen.

Jarak perjalanan saya ke Hirayu dari Hokuriku sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan taksi carteran. Namun, bila Anda ingin menempuh dengan kendaraan umum, lebih dekat berangkat dari Takayama yaitu sekitar satu jam perjalanan.

Selama perjalanan Anda dimanjakan pemandangan tebing-tebing yang diselimuti salju. Bahkan jurang-jurang kiri-kanan Anda pun putih tertutup salju.

Usai badan kedinginan setelah bermain salju, saatnya mencari pemandian air hangat alami atau onsen di beberapa spot di Hirayu. Air hangat itu dihasilkan langsung dari pegunungan yang mengelilingi Gifu. Anda tinggal pilih berendam di spot yang kiranya cocok. Tapi ada baiknya memperhatikan aturan berendam air hangat agar di spot-spot yang ada agar tidak terkejut ketika masuk ke area onsen.